Kisah Sahabat Nabi Bernama Julaibib


suluhtrending.com | - Pernahkah sahabatku mendengar kisah sahabat nabi yang begitu menyentuh hati. Sahabat itu bernama julaibib, Ia hanya seorang yang sangat biasa di mata manusia, tidak tampan, tidak kaya bahkan ia tidak mengetahui nasabnya sehingga siapa Ayah dan Ibunya pun  ia tidak mengetahui. Ia memiliki fisik yang pendek, kulitnya hitam, pakaiannya lusuh dengan kain yang usang dan kakinya pecah-pecah karena tidak beralas. Tampilan fisik dan keseharian julaibib yang lusuh menjadi alasan bagi sebagian orang tidak mau dekat-dekat dengannya. Nama julaibib merupakan nama yang tidak biasa dan tidak lengkap, nama ini bukan ia sendiri yang menghendaki bukan pula orang tuanya. Julaibib hadir kedunia tanpa mengetahui siapa ayah dan ibunya demikian pula orang-orang semua tidak tahu atau mungkin bahkan tidak mau tahu tentang sosok Julaibib. Bagi masyarakat Yatsrib Madinah saat itu, orang yang tidak bernasab dan tidak bersuku merupakan aib yang besar. 

Di Masjid Nabawi ada golongan orang yang disebut sebagai ahlusufah yakni orang-orang yang tinggal di teras Masjid Nabawi, mereka tidak punya tempat tinggal dan tidak memiliki pekerjaan tetap, tidurnya hanya berbantalkan tangan dan berkasurkan pasir dan kerikil namun mereka memiliki semangat menuntut ilmu dan ibadah mereka sangat baik, dan julaibib inilah salah satu dari golongan tersebut. Julaibib selalu berada di barisan terdepan dalam salat maupun jihad. Meskipun tidak ada yang memperhatikan sosok sahabat Mulia ini karena kondisinya namun tidak dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sang rahmat bagi semesta alam. 

Suatu ketika Julaibib yang tinggal di sufah masjid Nabawi ditegur Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, "Wahai julaibib. tidakkah engkau menikah?, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menanyai dengan penuh kelembutan. "Siapakah orangnya yang mau menikahkan putrinya dengan diriku ini ya rasul", jawab Julaibib dengan tersenyum. Pada jawaban tersebut tidak ada kesan menyesal dalam diri julaibib apalagi menyalahkan takdir yang telah Allah gariskan untuk dirinya. Mendengar jawaban julaibib Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam ikut tersenyum. Hari berikutnya ketika bertemu Julaibib, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kembali menanyakan hal yang sama, Julaibib, tidakkah engkau menikah? dan julaibib pun menjawab dengan jawaban yang sama hingga pada hari ketiga Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memegang lengan julaibib dan membawanya ke salah satu rumah pemimpin Anshor. Setelah tiba di rumah pemimpin Anshor tersebut Rasulullah berkata, "Aku ingin menikahkan putri kalian", kata rasulullah pada si pemilik rumah. "Ya Rasulullah, ini sungguh akan menjadi cahaya yang menyingkirkan temaram di rumah kami", demikian respon pemilik rumah dengan wajah berseri-seri mengira bahwa sang Nabilah calon menantunya. "Tetapi bukan untukku", lanjut Rasulullah "Kupinang Putri kalian untuk julaibib", tegas Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. "untuk julaibib? ", sahabat anshor itu pun bingung. Ia tidak langsung menjawab Rasulullah karena kebetulan ia tahu siapa julaibib itu, julaibib seorang sahabat Nabi yang tidak punya dan wajahnya juga tidak tampan. "Tentang hal ini saya harus meminta pertimbangan istri saya dulu" Pinta sahabat anshor, ayah sang gadis yang akan dilamar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. "Wahai istriku!, Rasulullah datang untuk melamar putrimu", kata sang suami. Karena beranggapan Rasulullah lah yang akan menjadi menantunya, sang istri langsung menjawab, "terima saja!, sedikitpun aku tidak keberatan", ujarnya "tapi bukan untuk beliau melainkan untuk julaibib", ucap sang suami. Mendengar nama julaibib sang istri itu berubah wajahnya, "apa?, dengan julaibib?", sergah istrinya dengan terkejut atas lamaran tersebut. Bagaimana bisa julaibib berwajah rusuh tidak bernasab tidak berkabilah tidak berpangkat dan tidak pula berharta, bagaimana nanti kata orang jika kita menikahkan putri kita dengan julaibib, "kalau untuknya aku tidak akan menikahkan putri kita", tukasnya. Sang Ibu itu pun merasa keberatan karena mengkhawatirkan masa depan putrinya, ya kekhawatiran yang wajar bagi orang tua yang putrinya sangat cantik jelita bila harus menikah dengan laki-laki yang tidak tampan dan tidak punya. Putrinya yang sedari tadi mendengarkan perdebatan orang tuanya keluar dari balik tirai, gadis itu berkata, "Wahai Ayah Ibu, apakah kalian hendak menolak permintaan Rasulullah?, demi Allah!, karena Rasulullah yang meminta maka tiada akan membawa kehancuran dan kerugian kepada diriku", kata sang gadis, lalu sang gadis itu membacakan ayat yang artinya "Dan tidaklah patut bagi lelaki beriman dan perempuan beriman apabila Allah dan rasulnya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka dan barangsiapa mendurhakai Allah dan rasulnya maka sungguhlah dia telah sesat sesat yang nyata", Quran surat al-ahzab ayat 36. Masya Allah, inilah wanita sholehah, dia tidak melihat seseorang dari tampilan fisiknya apalagi harta bendanya mereka hanya melihat kebaikan dan kesalehan laki-laki yang melamarnya. Mendengar penuturan putrinya ayah sang gadis tadi kemudian menemui Rasulullah dan Julaibib, dengan wajah yang lebih tenang ia berkata, "Wahai Rasulullah aku menerima pinanganmu nikahkanlah putriku dengan julaibib", Nabi dengan tertunduk berdoa untuk sang gadis itu, "Ya Allah limpahkanlah kebaikan atasnya dalam kelimpahan yang penuh berkah jangan engkau jadikan hidupnya payah dan bermasalah", demikianlah doa indah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam untuk sang gadis shalihah. Sungguh satu pernyataan yang menunjukkan ketundukan terhadap perintah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, wanita Sholihah itu tidak melihat diri calon pendamping hidupnya kecuali dengan pandangan agama, dia sangat memahami bahwa kemuliaan dan kebahagiaan hidup seseorang hanyalah dengan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, itulah sikap seorang yang beriman kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, perintah Rasulullah selalu didahulukan dari keinginan pribadinya, dia yakin keputusan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam itu yang terbaik. Ya ilmu selalu membimbingnya kepada kebaikan dan ketundukan kepada perintah Allah dan RasulNya. 

kemudian Rasulullah dan julaibib undur diri. Dalam perjalanan pulang Julaibib hanya bisa bersyukur kepada Allah atas semua karunia yang telah Allah berikan kepadanya dan karunia yang terbesar bagi Julaibib adalah disayangi oleh Rasulullah, Karena tidak semua sahabat dapat kesempatan untuk diberi perhatian lebih dari Rasulullah. 

Hari pernikahan pun ditentukan, hati julaibib diliputi perasaan haru dan gembira dalam penantian pernikahannya, istri yang sholehah akan segera menjadi pendamping hidupnya dan kehidupan baru akan segera ia jalani. Namun ternyata prosesi yang akan dilaluinya lewat dan hilang ketika panggilan untuk berjihad terdengar olehnya, karena pada saat yang bersamaan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memerintahkan seluruh kaum muslimin agar berjihad di jalan Allah, julaibib radhiyallahu Anhu dalam kebimbangan dan kegamangan sempat bingung manakala harus memilih antara istri solehah atau mati syahid yang selama ini ia cita-citakan, namun pada akhirnya Kerinduan terhadap mati syahid di medan perang menjadi pilihannya, julaibib memutuskan untuk berangkat bersama Rasulullah menghadapi kafir Quraisy di Medan Uhud. 

Ketika perang terjadi julaibib bersama pasukan yang lainnya dengan gagah berani menghadapi kafir Quraisy bahkan ketika kaum muslimin terdesak akibat serangan mendadak dari belakang bukit uhud yang dipimpin oleh Khalid bin Walid yang saat itu masih belum masuk Islam Julaibib tidak mundur hingga pertempuran usai, jumlah kaum muslimin yang gugur cukup banyak, dipihak pasukan muslimin yang Syahid salah satunya adalah Julaibib Radhiyallahu Anhu. Pada akhir pertempuran Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bertanya kepada para sahabat, "apakah kalian kehilangan seseorang?", "tidak ya Rasul", serempak sahabat menjawab, sepertinya Julaibib memang tidak berarti di kalangan mereka, kemudian Rasulullah kembali bertanya apakah kalian kehilangan seseorang? tidak Ya Rasulullah, kali ini sebagian sahabat menjawab dengan was-was beberapa orang menengok ke kanan dan ke kiri. Rasulullah menghela nafasnya tetapi aku kehilangan Julaibib, carilah Julaibib kata Rasulullah dan pada saat itu para sahabat baru tersadar. Kemudian para sahabat segera mencari jasad Julaibib Radhiyallahu Anhu, didapati jasadnya tersungkur dan disekelilingnya terdapat 7 jasad orang kafir. Segera para sahabat memberitahukan kepada Rasulullah tentang jasad Julaibib Radhiyallahu Anhu, maka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam segera menghampiri jasadnya, Beliau berdiri di samping jasad Julaibib Radhiyallahu Anhu dan bersabda, "Julaibib telah membunuh 7 orang ini sendirian sesungguhnya dia adalah bagian dari diriku dan aku adalah bagian dari dirinya" ucapan Rasulullah tersebut membuat banyak sahabat iri ternyata Julaibib yang selama ini jarang sekali mereka hiraukan memiliki kedudukan sangat istimewa dihati Rasulullah, ia mati syahid dan dinyatakan bagian dari Rasulullah. Kemudian dengan penuh lemah lembut dan kasih sayang Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengangkat jasad Julaibib dan terus menyandarkan jasad Julaibib Radhiyallahu Anhu di lengannya sampai akhirnya Julaibib dikuburkan. 

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala merahmatinya. Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah mengaruniai jalan keluar bagi julaibib dan calon istrinya yang sholehah tersebut. Kebersamaan didunia ternyata tidak ditakdirkan terlalu lama meski didunia ini akan mendapatkan istri yang sholehah dan bertakwa tapi para Bidadari Surga telah terlalu lama merindukannya. Julaibib lebih pantas menghuni surga daripada dunia yang kurang bersahabat padanya, rupa memang ia tidak seelok para bangsawan harta tak sebanyak yang dimiliki para raja namun Bidadari Surga berebut menginginkannya, tepatlah kiranya kita menyimpulkan bahwa ketakwaan merupakan harta paling berharga di sisi Allah daripada kekayaan, rupa maupun kedudukan di dunia, semua itu akan lenyap begitu ajal datang menghampiri pemiliknya. wallahualam mudah-mudahan kisah ini bermanfaat wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pelajaran dan Hikmah yang bisa kita ambil dari kisah julaibib ini diantaranya

‌Sipat ketaatan terhadap Allah dan Rasul-Nya yang dilakukan atau ditampakkan calon istri julaibib (istri shalihah) sehingga wajar karenanya wanita tersebut mendapat keistimewaan berupa doa dari Rasulullah 

‌sipat keistiqomahan yang ditunjukan seorang julaibib untuk mendahulukan berjuang membela agama Allah dari gangguan musuh ketimbang memilih keinginan nafsu pribadinya sebagai seorang manusia biasa yang tengah menjalani malam pengantinnya. Inilah bentuk konkret pengorbanan membela Allah dan Rasul-Nya dengan siap mengorbankan jiwa dan raganya, hartanya hingga nyawanya.[]

 Penulis Arip

Sumber: youtube cerita langit



0 Response to "Kisah Sahabat Nabi Bernama Julaibib"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel