Ramdhan di Ayn Jalut (3)
suluhtrending.com | - Puncak pertempuran terjadi pada tanggal 25 Ramadhan 658H (6 September 1260M). Sejak pagi, pasukan Mongol menyerang dengan ganas dan membuat pasukan Mesir mengalami kekacauan dan tekanan. Namun, Sultan Qutuz kemudian menyerang dengan kekuatan penuh dari arah tengah sambil memberikan semangat pada pasukannya. Pertempuran berkecamuk ,dan pada satu waktu Sultan Qutuz sendiri sempat terjatuh dan hampir terbunuh. Namun ia berhasil mendapatkan kudanya kembali dan terus memimpin peperangan. Ia berseru dan berdoa di tengah berkecamuknya perang, ”O Islam! Ya Allah, berikan hamba-Mu Qutuz kemenangan terhadap Tartar!”
Pasukan Mesir akhirnya berhasil memukul mundur pasukan Mongol dan menangkap pemimpinnya, Kitbuqa, yang kemudian dihukum mati. Sisa-sisa pasukan Tartar melarikan diri dari medan perang. Pasukan Muslim meraih kemenangan yang gemilang. Sultan Qutuz turun dari kudanya, bersujud di atas tanah, dan memuji Allah atas kemenangan itu. Pasukan Mesir di bawah pimpinan Baybars mengejar dan membunuh sisa-sisa pasukan Tartar. Sultan memasuki Damaskus pada akhir Ramadhan setelah kota itu ditinggal lari oleh tentara Tartar. Wilayah Suriah kemudian dibersihkan dari kekuatan Mongol dan kedaulatan Islam kembali ditegakkan di sana.
Hulagu dan tentaranya tak pernah berhasil membalas kekalahan pasukannya di Ayn Jalut. Dengan begitu, laju pasukan Mongol telah berhasil dihentikan untuk pertama kalinya di Ayn Jalut oleh pasukan Islam dari Mesir. Sebagaimana dijelaskan oleh Muhammad Abdullah Enan, “(Perang) Ayn Jalut adalah sebuah hari yang penting, tidak hanya dalam Sejarah Mesir dan Islam, tetapi juga dalam seluruh sejarah peradaban.” Karena kalau saja Mesir jatuh ke tangan Mongol, maka besar kemungkinan Afrika Utara dan setelah itu Eropa akan mengalami nasib yang sama. Wallahu a’lam.
Penulis adalah mahasiswa PhD di Universiti Islam Antarabangsa Malaysia pada bidang sejarah
0 Response to "Ramdhan di Ayn Jalut (3) "
Posting Komentar