The Unexpected Victory: Inspirasi Kemenangan Badar yang di Luar Perkiraan

 


suluhtrending.com | - Apakah kamu pernah di situasi sulit yang kau kira akan berakhir pening namun malah menjadi happy ending?

Setiap kita memiliki masa-masa sulit itu, dan dengan ajaibnya justru problematika dan detik-detik darurat itu yang kelak kita ingat sebagai memori yang tak akan tergantikan. Itulah barangkali satu dari sekian banyak hikmah dari Badar, 17 Ramadhan 1442 tahun yang lalu.

Tidak semua orang tahu bahwa pertempuran Badar adalah peristiwa yang "di luar perkiraan" dan "tidak ada dalam rencana" Rasulullah ﷺ dan sahabat-sahabatnya. Awalnya, Baginda Rasul ﷺ mengajak sahabatnya untuk keluar dari gerbang Madinah untuk mencegat kafilah dagang Abu Sufyan yang hanya berjumlah sekitar 30-40 orang. Kafilah itu bukan sembarang kafilah: sebab ada harta kaum Muhajirin yang dirampas paksa dan mereka gunakan dengan lancangnya.

Namun, rencana untuk mencegat kafilah Abu Sufyan justru tak terjadi. Abu Sufyan tahu ia sedang disasar, akhirnya ia kirim salah seorang bawahannya bernama Dhamdham bin Amr untuk meminta bala bantuan dari Makkah agar menolong karavan dagang yang Abu Suyfan pimpin. Dhamdam pun berangkat ke Makkah, dan ia berhasil menghasut penduduknya, terlebih Abu Jahal yang memang sudah membara dendamnya pada Nabi dan sahabat.

Di saat-saat itulah kemungkinan jadi tak pasti. Rencana tak sesuai apa yang terjadi. Yang dikira akan menghadapi kafilah, malah berubah menjadi kemungkinan besar berhadapan dengan pasukan yang lengkap, bersenjata dan penuh amarah. Tak tanggung-tanggung, 1000 lebih tentara Quraisy yang terdiri dari 100 kavaleri, 600 infanteri yang berbaju besi lengkap, diiringi dengan ratusan pasukan lain yang disuplai dengan logistik yang dibawa 700 unta!

Sementara, tahukah engkau berapa jumlah kuda yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ dan sahabat-sahabatnya? Ya, hanya dua. Sampai-sampai, para sejarawan pun mengatakan bahwa jumlah pasukan muslimin dan logistiknya saat itu sangat tidak bisa menggambarkan kekuatan sebenarnya. Kenapa? Karena mereka memang tidak pernah berencana untuk berperang besar!

"Sesungguhnya Rasulullah ﷺ dan sahabatnya keluar dari Madinah untuk mencegat kafilah Quraisy", tutur sahabat Ka'ab bin Malik sebagaimana diabadikan oleh Imam Al Bukhari, "namun Allah mempertemukan pasukan muslimin dan musuhnya tanpa didahului dengan persetujuan." Allah pun mengabadikan peristiwa Badar dalam detail yang menggetarkan, "... Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu)..." (QS Al Anfal 42)

Bagaimana jika kita ada di posisi itu? Kita mengira akan bertemu 30 orang yang pulang berdagang, ternyata yang akan kita hadapi adalah pasukan yang tiga kali lipat lebih besar dibanding jumlah kita. Rasul ﷺ pun tak langsung berkata "lawan!" atau berseru "hadapi mereka!" Beliau ﷺ, di saat-saat sangat genting itu justru membuka musyarawah dan ingin mendengar apa yang sahabat-sahabatnya pikirkan.

Di sinilah kau dan aku akan menyadari, bahwa sahabat Rasulullah adalah manusia luarbiasa yang berhati suci. Mereka bisa saja lari, bisa saja gentar dan kabur dari apa yang terjadi. Namun iman telah menyala dan keyakinan makin berkobar. Betapa merindingnya ketika aku membaca kalimat Sa'ad bin Ubadah pada Rasulullah ﷺ ketika beliau ditanya: berikanlah pendapat kalian padaku...

Dan Sa'ad menjawab, "Demi jiwaku yang ada dalam genggaman-Nya, wahai Rasulullah, jika engkau perintahkan kami untuk membawa kuda-kuda kami untuk membelah lautan, maka kami akan melakukannya! Jika engkau memerintahkan kami untuk menyusuri perjalanan yang sangat jauh ke Barkil Ghimad, kami pun akan melakukannya!" (HR Muslim)

Pada akhirnya, sejarah mengabadikan satu peristiwa yang abadi dalam ingatan setiap muslim: kemenangan Kaum Muslimin di Badar. Dari sebuah takdir yang sama sekali tak diperkirakan, namun ianya malah justru jadi momentum yang tak terlupakan. Laa Haula wa Laa quwwata illaa billah.

------------

Barangkali setiap kita pernah merasakan hal itu, berhadapan dengan satu persimpangan jalan yang jauh dari apa yang kita bayangkan. Kita sempat gugup dan mengira pilihan hidup itu sebagai sebuah tragedi. Namun justru, takdir itu malah mengubah hidup kita selamanya. Seperti Badar.

Kita berencana, aku berencana, kamu berencana; tapi Allah yang menitahkan takdir dan yang membuatnya terlaksana.

"... tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan." Dan apa yang tak kita kira, justru menjadi momentum yang paling menentukan.

Semoga kita bisa mengambil inspirasi dan ibrah peristiwa Badar, selamat menjalankan puasa 17 Ramadhan 1444 Hijriah. [] 

Sumber Artikel: t. Me/gensaladin

0 Response to "The Unexpected Victory: Inspirasi Kemenangan Badar yang di Luar Perkiraan"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel