Pimpinan KPK: Pejabat Yang Maju Mengeluarkan Ongkos Politik Yang Besar Dan Ketika Menjabat Berpikir Bagaimana Uangnya Kembali

 

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ungkap soal dana yang digarong di APBN. Foto: Kolase/Ist.
JAKARTA, suluhtrending.com |-  Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, seorang pejabat daerah yang hendak maju akan mengeluarkan ongkos politik yang besar. Sehingga ketika menjabat, dia akan berpikir bagaimana cara mengembalikan uang-uang yang telah dikeluarkan

"ada Rp 800 triliun APBN Indonesia yang hangus digarong oleh para pemegang otoritas di negeri ini," kata Nurul Ghufron di saluran Youtube Akbar Faizal, disitat Selasa 18 April 2023.

Di mana oknum personal maupun mikro saat ini telah terbentuk kesan semua hal perlu uang

Hal inilah yang menurut dia sangat merisaukan. Sebab seakan-akan telah menjadi mindset hampir semua pejabat di Tanah Air. 

"Bahwa seakan-akan jabatan harus menghasilkan uang, bahkan kalau ada pejabat yang tak menghasilkan uang, dianggap bodoh, tak bisa kerja, naif. Ada pejabat kere langsung dicemooh 'pejabat apa itu?'. Sekaan-akan pejabat itu orientasinya untuk mencari uang, kalau tak beruang dianggap tak bisa kerja," katanya.

Wakil Ketua KPK lantas merinci bagaimana penyelewengan APBN dilakukan, dimulai dari hal pemilihan kepala daerah. Untuk seorang Bupati disebut harus merogoh kocek antara Rp 20 hingga Rp 50 miliar. Angka itu hanya berlaku untuk wilayah kabupaten kecil. Sementara untuk wilayah pusat provinsi, menelan biaya hingga Rp 50 sampai Rp 100 miliar.

"Untuk Gubernur lain lagi, bisa Rp 100 sampai 200 miliar untuk provinsi biasa. Dan lebih dari setengah triliun untuk provinsi besar."

"Maka asumsinya kalau proses yang mengantarkan posisinya saja sudah full biaya, mau tak mau mereka akan cari 3 fase untuk mengisi gentong-gentong pendanaan," kata dia.

Fase pertama yakni bagaimana caranya untuk mengembalikan biaya politik. Kedua bagaimana merawat konstituen. Dan ketiga bagaimana persiapan untuk mencalonkan kembali di periode berikutnya.

"Mau tak mau ketika duduk pasti akan berpikir untuk korupsi. Karena tak mungkin merecovery biayanya kalau tidak dengan korupsi," kata dia.

Sumber Berita: POSKOTA.CO.ID

0 Response to "Pimpinan KPK: Pejabat Yang Maju Mengeluarkan Ongkos Politik Yang Besar Dan Ketika Menjabat Berpikir Bagaimana Uangnya Kembali"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel