Demi Sekolah, Harus Berangkat Jam 3 Subuh Sampai Di Sekolah Jam 8 Pagi
TikTok pramonoagung23 ©2022 Merdeka.com |
Bagaimana tidak, dalam video singkat tersebut menampilkan perjuangan keras dua siswa SD saat hendak bersekolah.
Mengenakan seragam SD lengkap dengan sepatu serta tas berisi peralatan sekolah, dua bocah tersebut berjalan sangat jauh untuk bisa belajar di bangku sekolah. Diketahui, dua siswa tersebut berasal dari Desa Tapong, Tellu Limpoe, Bone, Sulawesi Selatan.
"Perjuangan anak SD di pelosok Bone," demikian keterangan dalam video, seperti dikutip merdeka.com Kamis, 23/6/2022 lalu
Dengan judul yang sama, "Demi Sekolah, Harus Berangkat Jam 3 Subuh Sampai Di Sekolah Jam 8 Pagi," Muslimah Media Center (MMC) dalam Hitam Putih kehidupan, menuliskan,
"Demi menimba ilmu, kedua bocah tangguh ini harus menempuh perjalanan selama berjam-jam. Dua siswa dan siswa asal Bone Sulawesi Selatan ini harus menempuh perjalanan ke sekolah mulai pukul 3 dini hari," tulisnya di kanal youtube https://youtu.be/FR96rH7MUSY , Senin, 21/8/2022
"Disaat anak-anak masih terlelap, keduanya
harus memulai perjalanan. Usia belia mereka
tak menyurutnya langkah kaki untuk
membelah hutan belantara, enam sungai dan
persawahan," sambungnya
Padahal menurut narator MMC, pendidikan adalah hak dasar bagi setiap warga negara,
"nasib anak-anak di daerah terpencil jauh dari pusat sering bahkan selalu terabaikan, demi akses kebutuhan dasar publik seperti pendidikan saja mereka harus pontang-panting berusaha sendiri, padahal pendidikan adalah hak dasar yang setiap warga negara harus merasakannya," ungkapnya
Hal ini tutur Narator, karena dampak sistem kapitalisme, "namun pada dasarnya kepemimpinan negeri ini diatur oleh sistem kapitalisme maka pembangunan hanya akan dilakukan di daerah yang potensial dan daerah pusat, mereka yang disebut uninvisible hand mengendalikan urusan negeri ini agar sesuai dengan kepentingan mereka," tuturnya. Sehingga yang tampak, terlihat diskriminasi,
"terjadilah diskriminasi proses pembangunan selama bertahun-tahun, padahal masyarakat daerah tertinggal memiliki ketidakberdayaan dan ketidakmampuan menghadapi lingkungan geografis, maka selama kapitalisme yang menjadi mindset kepemimpinan, sampai kapanpun kondisi pembangunan dan perekonomian di daerah terpencil akan tetap menjadi miskin dan tertinggal," tandasnya
Narator mengatakan, untuk menjawab persoalan ini, adalah menerapkan sistem Islam,
"kondisi terpuruk ini tidak akan
berlarut-larut jika sistem Islam yang menjadi sistem kepemimpinan umat," terangnya.
"mereka dipastikan benar-benar tidak akan tertinggal, caranya untuk daerah terpencil akan melihat dan memetakan wilayah wilayah itu jika Secara geografis tidak layak dijadikan sebagai tempat tinggal warga, daerah tersebut akan dievakuasi ke daerah yang lebih dekat, dan mengakses layanan publik jika daerah tersebut masih memungkinkan diadakan pembangunan," katanya
"akan memberikan pembangunan dengan kualitas terbaik sama seperti pusat, masyarakat setempat bisa mengakses layanan publik dengan pelayanan terbaik dan gratis termasuk membangun sarana dan prasarana pendidikan di tempat-tempat yang bisa dijangkau dengan sangat mudah atau dekat," tambahnya
"sehingga tidak ada Nasib anak-anak terpencil susah mengakses pendidikan seperti siswa Bone Sulawesi," pungkasnya
Narator MMC: sistem Islam, konsep terbaik sepanjang sejarah, "konsepnya mampu memberikan jaminan kepada warganya dengan jaminan terbaik sepanjang sejarah," Kesimpulannya [] Arip
0 Response to "Demi Sekolah, Harus Berangkat Jam 3 Subuh Sampai Di Sekolah Jam 8 Pagi"
Posting Komentar