Abu Zaid; Sabar Dan Ikhlas Dalam Berdakwah 2 Sifat Tak Bisa Dipisahkan

Suluhtrending.com, - Ustaz Abu Zaid dari Tabayyun Center menuliskan, "Setelah ikhlas pastinya sabar. Karena keikhlasan melahirkan kesabaran" tulisnya. Ungkapan itu ia tulis setelah membahas tentang "Ikhlas"

Dalam Recharge Mandiri Pengemban dakwah, pada pembahasannya, Ustaz Abu Zaid kepada Tinta Media membagi tulisannya kedalam 2 bahasan terpisah, tetapi antara bahasan satu dengan bahasan lainnya tak bisa dipisahkan, Recharge Mandiri Pengemban Dakwah (Bagian 1) IKHLAS dan Recharge Mandiri Pengemban Dakwah (bagian 2): Sabar, Jumat, (3/9/2022)

"Setelah ikhlas pastinya sabar," kata Abu Zaid dalam lead tulisan keduanya, korelasi ikhlas melahirkan sabar, "Karena keikhlasan melahirkan kesabaran," ungkapnya

Agar istiqomah dalam ikhlas, tuturnya, seorang pengembangan dakwah dituntut berstamina kuat

"Maka seorang pengemban dakwah dituntut untuk memiliki stamina yang prima sepanjang waktu. Untuk itulah ikhlas merupakan modal pokok dan pertama bagi mereka agar bisa istiqomah,"

Abu Zaid mengatakan, Berdakwah itu harus sabar, "Apa ga boleh merasa capek, lelah, penat, bosan, kurang semangat dan jenuh? Boleh saja. Semua itu manusiawi. Namun, tetap harus maju tepat waktu. Tak boleh itu semua jadi alasan untuk tidak maju terus," ucapnya

Untuk itu, Ia mengutip surat Ali ‘Imran Ayat 200 tentang harus bersabar

 يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱصْبِرُوا۟ وَصَابِرُوا۟ وَرَابِطُوا۟ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung."

Selanjutnya, Abu Zaid mengungkapkan, Konsekuensi dalam Mendakwahkan Islam, Islam harus ditegakkan secara paripurna (kaffah), pasti dalam perjalanannya akan ditemui ujian

"Tak ayal lagi ber dakwah untuk menegakkan Islam kaffah banyak bujukan, godaan, hambatan, gangguan, bahkan ancaman. Belum lagi rasa lelah yang berkepanjangan karena panjangnya perjuangan. Masih lagi adanya sikap penentangan di antara manusia," terangnya dalam materi Ikhlas. Hanya saja lanjutnya, semua itu harus terus saja dijalankan (Berdakwah) hingga terhenti pulang dipanggil Allah, terangnya di materi sabar

"Tak ada jalan balik. Tak ada jalan putar. Hanya maju dan maju dan maju hingga Allah panggil pulang," tandasnya, Semoga Allah jadikan kita hamba yang ikhlas, dan dari ikhlas itu akan lahir rasa sabar "Maka harus tetap maju. Sampai Allah memberikan pertolongan atau kita mati husnul khatimah," pungkasnya [] Arip

*berdakwah: mengajak berbuat Baik (Pahala) dan meninggalkan berbuat buruk (Dosa)

0 Response to "Abu Zaid; Sabar Dan Ikhlas Dalam Berdakwah 2 Sifat Tak Bisa Dipisahkan"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel