Nyesek, Kakek Penjual Sawo Makan Nasi Bungkus Plastik Di Pinggir Jalan

Kakek penjual sawo hanya makan nasi putih dibungkus plastik. (TikTok/syakiracaparela28) 

Suluhtrending.com, - Kenyataan hidup adakalanya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Maunya di usia senja, hidup bisa  tenang, bisa bersantai di rumah, bahagia bersama pasangan dan cucu.

Sebuah kenyataan perjalanan hidup seseorang, diceritakan Pengguna media sosial bernama @syakiracaparela28, dalam akun TikTok nya, Ia mengunggah foto yang Ia tuliskan narasi "Nyesek, Kakek Penjual Sawo Makan Nasi Bungkus Plastik Di Pinggir Jalan"

Dalam unggahannya, syakiracaparela28 menceritakan pertemuannya secara kebetulan bertemu seorang kakek penjual buah sawo yang menjajakan jualannya menggunakan sepeda.
"Inilah Abah Madi seorang kakek tua penjual sawo keliling yang tengah menyantap bekal yang jauh dari kata sederhana dibawah pohon di pinggir jalan.
Abah berteduh duduk beralaskan sandal jepitnya dan memakan nasi putih tanpa lauk apapun yang dibungkus dalam kantong plastik bening tak seperti orangtua lainnya yang bisa bersantai dirumah bersama pasangan dan cucu. Abah Justru harus berkeliling menjajakan buah sawo nya bahkan buah sawo itu bukan miliknya sendiri tapi milik orang lain. Abah akan mendapatkan upah sebesar 10 hingga Rp 15.000 yang itu jika ditukar dengan beras hanya cukup untuk membeli beras 1 kg saja," tulisnya yang dimuat media online yoursay.suara.com, minggu (15/5/2022)

Unggahan tersebut, diunggah pula oleh kanal youtube Muslimah Media Center | Hitam Putih Kehidupan (MMC Chanel), Minggu, (28/8/2022)

Dalam unggahannya, mengutip narasi syakiracaparela28, MMC mengungkapkan,
"Realitas saat ini memang mengatakan beban hidup semakin lama semakin berat, untuk memenuhi kebutuhan pokok saja, sebagian besar masyarakat yang masuk dalam umur produktif saja, terseok-seok apalagi tubuh tua Abah Madi yang harus dipaksa mengayuh sepeda berkilo kilo meter agar buah sawonya menemui jodoh pembelinya," ungkapnya

Lebih lanjut menurut MMC, "kondisi seperti ini sebenarnya bukan kondisi yang alamiah terjadi begitu saja karena bergantinya zaman, beratnya beban hidup yang diiringi oleh kemiskinan massal adalah hasil penerapan sistem kapitalisme.
sistem ini memposisikan negara tidak boleh ikut campur dalam mekanisme pasar bebas para kapital, akibatnya para kapital korporat lah yang menguasai hajat hidup masyarakat," tuturnya

MMC mengatakan, "kebutuhan pokok yang seharusnya bisa dibeli dengan harga terjangkau, dimonopoli oleh mereka.
kebutuhan dasar publik seperti pendidikan kesehatan dan keamanan yang seharusnya dinikmati gratis oleh rakyat di komersialisasi oleh mereka, jadi masyarakat Marginal seperti Abah madi dan para lansia lainnya mau tak mau harus tetap berjuang melewati kerasnya tekanan hidup, "kehidupan seperti hutan rimba," sambungnya

MMC menulis, cara menyelesaikan penomena ini adalah dengan menerapkan sistem islam, "kehidupan seperti hutan rimba ini sebenarnya bisa diselesaikan ketika sistem Islam digunakan sebagai sistem kehidupan," tulisnya. Dengan sistem islam, "para lansia tidak akan dibiarkan mengais-ngais recehan rupiah demi bertahan hidup, karena mereka adalah warga negara yang berhak untuk dijamin kesejahteraan hidupnya," pungkasnya.

Arip

0 Response to "Nyesek, Kakek Penjual Sawo Makan Nasi Bungkus Plastik Di Pinggir Jalan"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel