Jika Bangun Dimalam Hari Bacalah 1 Dzikir ini Niscaya Do'amu Dikabulkan
عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال من تعار من الليل فقال : لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير الحمد لله وسبحان الله ولا إله إلا الله والله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله ، ثم قال اللهم اغفر لي أو دعا استجيب له فإن توضأ ثم صلى قبلت صلاته
رواه البخاري وأبو داود والترمذي والنسائي وابن ماجه
Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam; beliau bersabda, “Barang siapa yang terbangun dari tidurnya pada malam hari, kemudian dia mengucapkan, ‘La ilaha illallah wahdahu la syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syay-in qadir, alhamdulillah wa subhanallah wa la ilaha illallah wallahu akbar, wa la hawla wa la quwwata illa billah*‘ kemudian dia berkata ‘Ya Allah, ampunilah aku’ atau dia memanjatkan doa, hal tersebut (istigfar maupun doa itu) akan dikabulkan. Kemudian jika dia berwudhu lalu mendirikan shalat, shalatnya tersebut akan diterima (di sisi Allah).” (Hadits shahih; riwayat Al-Bukhari, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah; lihat Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, 1:149)
Hadits diatas telah dijelaskan dalam ceramahnya Syekh Ali Jaber yang diunggah dalam Kanal youtubenya tanggal 31 Januari 2021 yang lalu.
Syekh menyampaikan Ketika bangun dari tidur dimalam hari, ucapkanlah dzikir satu ini karena terdapat manfaat dalam membaca do'a ini. Syekh Ali Jaber menyebutkan manfaatnya adalah dosa kita akan diampuni dan do'a kita dikabulkan oleh Allah swt.
Dikatakan Syekh, alasan kita bangun mungkin karena mau buang air, karena haus, berpaling kanan ke kiri atau kiri ke kanan, kemudian kita bangun. Kalau sudah terbangun sebentar, sadar, ini ada satu amalan sebelum lanjut tidur lagi, ungkap Syekh.
Video lengkap di https://youtu.be/5yhbPIMsKJ4
Hadits ini dijelaskan juga oleh penulis Kolom WanitaSholihah.com, Athirah Mustajab, Ia menjelaskan lafaz ta’arra yang terdapat didalam hadits ini.
Makna ta’arra memiliki sinonim dengan kata intabaha = terbangun, takallama = berbicara, alima = mengetahui, tamaththa = ngolet/menggeliat. Athirah mengatakan Mayoritas ahli ilmu berpendapat kata التَّعَارّ (at-ta’arra) bermakna الْيَقَظَة مَعَ صَوْت artinya bangun tidur sambil bicara, tulis Athirah, mengambil sumber dari pendapat Tsa’lab,
Lebih lanjut Athirah menjelaskan Teks hadits menunjukkan bahwa makna تَعَارّ (ta’arra) adalah اِسْتَيْقَظَ (bangun tidur) karena beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barang siapa yang terbangun dari tidur kemudian mengucapkan….‘ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyandingkan ‘ucapan’ dengan kondisi ‘bangun tidur’ terang Athirah merujuk pendapat Ibnu At-Tin
Merujuk dari kedua referensi, aAhirah menjelaskan maksud yang terkandung dalam hadits Rasulullah Saw,,
"Hadits tersebut mengandung makna bahwa huruf fa’ (ف ) berfungsi menafsirkan suara yang dikeluarkan oleh orang yang bangun tidur, karena terkadang orang bangun tidur sambil bicara namun tak berzikir. Oleh sebab itu, keutamaan yang disebutkan dalam hadits tersebut hanya diperuntukkan bagi orang yang (terbangun tengah malam dari tidurnya) kemudian dia bersuara dalam bentuk berzikir kepada Allah Ta’ala. Inilah rahasia pemilihan lafal “ta’arra” ( تَعَارَّ ) , bukan “istayqazha” (اِسْتَيْقَظَ ) atau “intabaha” (اِنْتَبَهَ ) terbangun. Keutamaan tersebut terkumpul pada diri seseorang yang terbiasa berzikir dan dia memang suka berzikir. Saking terbiasanya berzikir, zikir itu “menguasai” dirinya, sampai-sampai dengan sendirinya zikir tersebut terngiang dalam tidurnya kemudian dia terbangun sejenak (lalu mengucapkan zikir tersebut dengan lisannya). Sifat ini membuat si pemilik sifat ini termuliakan dengan dikabulkan doanya dan diterima shalatnya, urainya.
Tulisan lengkap di https://muslimah.or.id/4396-terbangun-tengah-malam
0 Response to "Jika Bangun Dimalam Hari Bacalah 1 Dzikir ini Niscaya Do'amu Dikabulkan"
Posting Komentar